Chiropraktik Yang Baik Untuk Terapi Saraf Terjepit Pada Tulang Belakang
Chiropraktik Terapi Saraf – Mayoritas penderita nyeri leher pasti pernah menjalani terapi fisik baik itu oleh ahli fisioterapi maupun oleh ahli chiropraktik. Nama terakhir belum begitu umum akan tetapi di Amerika Serikat, posisi chiropraktik lebih dulu dikenal oleh para penderita nyeri leher. Kebanyakan penderita bahkan menemui chiropraktik terlebih dahulu ketimbang berkonsultasi kepada dokter. Para chiropraktik di Amerika Serikat menempuh pendidikan selama kurang lebih 4 tahun sebelum mendapatkan lisensi nasional dari badan pemerintah resmi setera IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Walaupun profesi saya sebagai dokter bedah saraf, saya juga akan menghindari operasi jika memungkinkan dan saya akan memilih terapi-terapi non-bedah terlebih dahulu untuk meredakan nyeri saya seperti akupuntur, fisioterapi, dan chiropraktik. Saya juga akan menyarankan hal yang sama kepada pasien jika memang masih memungkinkan jalan non-bedah.
Namun bagaimanakah cara memilih chiropractic yang tepat bagi anda, terlebih setelah beberapa tahun yang lalu terdapat kasus malpraktek oleh ahli chiropraktik yang menimpa seorang remaja putri. Kita tahu banyak sekali kasus dokter-dokter palsu atau penipuan berkedok dokter walaupun dokter di Indonesia memiliki latar belakang sejarah yang kuat dan memiliki banyak perhimpunan resmi tetap saja kasus penipuan marak dan kadang butuh waktu lama hingga terungkap. Begitu juga dengan ahli chiropraktik yang pada dasarnya memiliki kompetensi, banyak juga yang mengaku ahli chiropraktik tanpa pendidikan-pendidikan khusus, itu yang sangat berbahaya.
Seorang chiropractic yang baik akan menangani anda seperti seorang dokter. Mereka akan melakukan wawancara mengenai riwayat perjalanan penyakit anda secara detail, menanyakan lokasi-lokasi kulit mana yang merasa kesemutan sesuai dengan arah sebar saraf satu-persatu (dermatome). Mereka juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan fungsi saraf sebelum melakukan manipulasi spine dan memeriksa hasil-hasil pemeriksaan yang ada seperti MRI, X Ray, dan EMG.
Proses pemeriksaan yang lama menunjukan bahwa mereka mencoba menganalisa kondisi yang terjadi, akan tetapi anda perlu mewaspadai bila terdapat ahli chiropraktik yang langsung melakukan terapi manipulasi tulang belakang tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Tambahan untuk Chiropraktik
Sebagai tambahan, bila anda mengunjungi ahli terapi fisik baik itu fisioterapi, dokter, chiropraktik coba untuk tidak menunjukan hasil bacaan kesimpulan radiologi. Coba perhatikan apakah mereka bisa menemukan kelainan yang ada MRI / CT Scan tanpa mengetahui hasil bacaan kesimpulan radiologi. Cocokan hasil bacaan kesimpulan radiologi dengan hasil / pendapat mereka. Hal ini sebagai bahan pertimbangan apakah mereka betul-betul memahami dan berkompetensi dalam bidang tersebut.
Kembali ke topik, terdapat berbagai macam teknik chiropraktik untuk terapi saraf terjepit pada tulang belakang, bisa dengan tangan kosong maupun dengan alat bantu. Tujuan manipulasi tulang belakang daerah leher adalah untuk melonggarkan lubang-lubang atau saluran yang dilalui saraf-saraf mulai dari gerakan meregang leher sampai gerakan-gerakan memutar secukupnya dan terkadang menimbulkan bunyi ”crack” (cracking) yang timbul dari gelembung-gelembung udara pada persendian antar tulang belakang (facet joint). Para ahli chiropraktik juga melakukan terapi dengan tujuan meningkatkan aliran darah dan oksigenasi.
Bila anda menderita saraf terjepit akibat HNP, ahli chiropraktik biasanya akan melakukan teknik dekompresi dan tidak menggunakan teknik manipulasi ”cracking” (bila anda ingat saat potong rambut biasanya diakhir kepala anda akan dipijat dan manipulasi cepat kearah kanan dan kiri hingga timbul suara ”crack”.
Bila terapi dilakukan secara tepat, maka tubuh akan menghasilkan endorfin (anti nyeri natural dari tubuh) sehingga akan muncul rasa nyaman dan nyeri yang berkurang untuk beberapa waktu sesaat setelah tindakan. Sedangkan untuk mengkoreksi struktur yang menjepit, dibutuh beberapa kali sesi karena otot dan struktur sekitar membutuhkan waktu untuk menyesuaikan. Selain itu otot juga akan dilatih untuk secara khusus supaya dapat menopang atau merubah struktur yang bermasalah menjadi sesuai dengan yang diharapkan. Sesi tersebut berlangsung mulai dari minggu pertama hingga minggu ke-6.
Kesimpulan Mengenai Chiropraktik untuk Terapi Saraf Terjepit
Kata kunci disini adalah, saya berpendapat bahwa :
- pasien harus mengetahui sebelumnya apakah mereka menderita HNP yang menjepit saraf pusat (jepitan ditengah/canal stenosis) atau yang menjepit saraf tepi ( jepitan dipinggir/foraminal stenosis).
- Kemudian pasien harus mengetahui apakah kondisi tulang belakang bagian lehernya stabil atau tidak (pasca trauma ada kemungkinan tidak stabil/gangguan sendi kepala leher (craniocervical junction).
- Pastikan bahwa ahli Chiropraktik yang anda kunjungi betul-betul berlisensi.
Chiropraktik dapat memberikan ”manfaat yang baik” pada kasus nyeri leher akibat spasme otot dan jepitan saraf tepi (foraminal stenosis). Sedangkan pada penderita dengan canal stenosis (jepitan pada saraf pusat daerah leher) serta gangguan stabilitas tulang belakang (pasca trauma/gangguan sambungan kepala leher) ”tidak saya sarankan” untuk menjalani manipulasi tulang belakang berkaitan potensi masalah yang dapat ditimbulkan.
Semoga bermanfaat.
Salam hormat,
Gibran A Wibawa, dr., SpBS., MBA
Informasi lebih lanjut dapat anda akses gratis melalui layanan whatsapp yang kami sediakan