Mengenal perbedaan antara X-Ray, CT Scan, atau MRI untuk kasus saraf terjepit pada tulang belakang

Perbedaan X-Ray, CT Scan atau MRI – Ada beberapa macam pemeriksaan radiologi yang sering digunakan untuk mengevaluasi kasus-kasus jepitan saraf tulang belakang mulai dari leher hingga ke pantat.

Perbedaan X-Ray, CT Scan atau MRI
X Ray Tampak Depan-Tampak Samping

Pertama, X-ray atau foto polos, telah digunakan selama puluhan tahun untuk mengevaluasi kondisi tulang belakang secara dua dimensi, tampak depan dan tampak samping. X ray atau foto polos memberikan gambaran sederhana mengenai kondisi tulang dimana kita bisa mengetahui apakah ada pergeseran tulang, tulanh yang patah, gangguan instabilitas antar tulang belakang dan tumor.

Untuk mengevaluasi adanya tulang yang patah dan tumor tulang, memang x ray tidak sebaik ct scan dan mri. Kita juga dapat mengetahui secara sederhana apakah terdapat osteoporosis atau osteopenia pada tulang belakang, walaupun hasilnya tidak sedetail ct-scan apalagi bila dibandingkan dengan Bone Marrow Densitometer (BMD). X ray di pilih sebagai pilihan awal untuk mengetahui informasi dasar tentang tulang karena harganya yang sangat murah. Untuk mengetahui kondisi tulang secara lebih detail memang CT Scan lebih bagus, sedangkan mri saat ini telah digunakan secara luas di seluruh dunia untuk mengetahui kondisi saraf.

Perbedaan X-Ray, CT Scan atau MRI
CT Scan Tulang Belakang Daerah Leher (Sumber gambar : google)

Yang kedua adalah CT Scan tulang belakang, pemeriksaan ini akan dilakukan pada kasus-kasus trauma atau pasca kecelakaan maupun pada kasus kasus infeksi tulang dimana di Indonesia yang menjadi mayoritas adalah penyakit tuberculosis pada tulang belakang. Sedangkan kasus-kasus HNP atau degeneratif, ct scan juga sering digunakan untuk mengevaluasi jepitan saraf oleh osteofit atau pertumbuhan tulang abnormal (umumnya pada orang tua) yang dapat menjepit saraf tulang belakang.

Perbedaan X-Ray, CT Scan atau MRI
CT Scan Tulang Belakang Daerah Leher (Tampak 3D) (Sumber gambar : google)

Perlu diperhatikan bahwa mesin CT Scan menghasilkan tingkat radiasi yang tinggi bila dibandingkan dengan x ray biasa. Penderita dengan kehamilan biasanya tidak dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ini karena efek radiasi yang kurang baik terhadap janin kecuali jika benar-benar penderita dengan kehamilan tersebut benar-benar dalam kondisi kritis. Namun bila dalam kondisi stabil pemeriksaan dapat digantikan dengan MRI walaupun tidak sebaik CT Scan dalam mengevaluasi kondisi tulang.

MRI Tulang Belakang Daerah Leher (Sumber gambar : google)

Yang ketiga adalah pemeriksaan MRI. Pemeriksaan MRi tulang belakang biasa digunakan untuk mengevaluasi kondisi saraf tulang belakang, kondisi bantalan tulang belakang yang menonjol (HNP), dan kondisi jaringan-jaringan lunak disekitar saraf (ligamen, otot, lemak disekitar saraf, cairan saraf). Untuk tujuan ini, MRI mutlak harus dilakukan karena hasilnya yang jauh lebih superior dibandingkan dengan CT scan dan x ray.

Gambar Bone Density Scan Tulang Belakang Daerah Pinggang (Sumber gambar : google)

Yang terakhir, yaitu Bone Densitometri (BMD). Bila dokter akan melakukan pemasangan implan dan melihat ada tanda-tanda osteopenia dan osteoporosis (kekurangan sel tulang) maka dokter-dokter pada umumnya akan meminta pemeriksaan Bone Marrow Densitometri untuk mengetahui kepadatan tulang pasien tersebut.

Biaya untuk x-ray tulang belakang berkisar antara Rp 80.000 hingga 250.000 perfoto sedangkan haga CT scan tulang belakang tanpa kontras berkisar antara 1 hingga 2 juta perlokasi. Untuk harga MRI tulang belakang tanpa kontras pada umumnya berkisar diantara 2.5 hingga 4 juta per lokasi (leher saja / pinggang saja). Bone densitometri berkisar diharga Rp 400.000 hingga Rp 1.000.000. Biaya-biaya tersebut sangat tergantung dari kebijakan masing-masing rumah sakit (seperti diskon ataupun paket-paket pemeriksaan) akan tetapi kisaran harga awal seperti yang telah disebutan. Anda dapat menggunakan fasilitas asuransi ataupun dengan biaya pribadi.

Semoga bermanfaat.

Gibran A Wibawa, dr., SpBS., MBA.

Informasi lebih lanjut dapat anda akses gratis melalui layanan whatsapp yang kami sediakan atau hubungi kami.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Whatsapp dr Spesialis kami, Free!